Selama di Makah, mereka akan melaksanakan ibadah umrah sembari menunggu puncak haji, yaitu wukuf di Arafah pada 25 Oktober. “Total ada 15 kloter yang berangkat hari ini (kemarin-red),” kata Kepala Misi Haji Indonesia Daerah Kerja (Daker) Madinah, Ahmad Jauhari, saat melepas Kloter I/JKG 1 di halaman Hotel Dyar Al Salam Madinah, pagi kemarin. Ke-15 kloter tersebut terdiri atas jamaah yang berangkat dari Tanah Air pada 21 September dari berbagai embarkasi, antara lain Jakarta, Solo, Medan, dan Palembang.
Jauhari meminta para jamaah betul-betul menjaga stamina karena haji baru dilaksanakan 25 hari lagi. Jamaah diminta tidak memorsir tenaga untuk ibadah-ibadah yang sifatnya sunah. Di Makah, para jamaah akan tinggal selama 27 hari, termasuk di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. “Jaga stamina dan kesehatan. Haji itu (wukuf) di Arafah, jadi konsentrasikan tenaga dan pikiran ke sana. Jangan karena mengejar ibadah sunah, ketika sampai masa haji justru kurang fit,” tambah Jauhari.
Dia juga menekankan agar para jamaah menjaga kekompakan, selalu bersama-sama ketika pergi dan pulang, serta meningkatkan rasa solidaritas. Situasi di Makah lebih rumit dibanding Madinah. Sebab, jumlah jamaah di sekitar Masjidil Haram jauh lebih banyak dibanding Masjid Nabawi. Para calon haji harus saling memperhatikan, tidak boleh egois.
Sebab ada kejadian di Madinah, seorang calon haji nenek-nenek ditinggalkan oleh rombongan dengan alasan gerakannya sudah lamban dan dinilai menghambat ibadah jamaah lain. Jauhari berharap kejadian semacam itu tidak terulang di Makah.
Kemarin, tidak semua jamaah dari kloter yang tiba di Madinah pada 21 September ikut bertolak ke Makah. Jamaah yang masih sakit dan dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) serta rumah sakit-rumah sakit Arab Saudi tidak ikut diberangkatkan. Mereka akan berangkat terpisah menggunakan ambulan setelah kondisinya dinyatakan sehat.
Lima belas kloter yang kemarin bergerak meninggalkan Madinah menuju Makah berjumlah total 6.063 jamaah dari kloter Medan 1, Palembang 1, Solo 1,2,3, Batam 1,2, Jakarta (Banten) 1, 2, Jakarta (DKI) 1, Surabaya 1, Lombok 1, Padang 1, Ujungpandang 1, dan Balikpapan 1. (Dep. KIM DPP LDII)