MADINAH- Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah, Jumat (28/9) petang waktu setempat, penuh dengan pasien. Total ada 39 pasien termasuk yang dirujuk ke rumah sakit-rumah sakit di Madinah. Dari jumlah tersebut, satu orang meninggal dunia karena serangan jantung, yakni Ny Jujuk (58) dari Embarkasi Jakarta Lima pasien berasal dari Embarkasi Solo, masing-masing Sutarno (63) Kloter Solo 5, Dwi Muji Rahayu (34) Kloter Solo 10, Hadi Rebo bin Sowiroredjo (65) dari Kloter Solo 1, serta dua pasien cuci darah yakni Toto Ama Redjo (65) Kloter Solo 4 dan Supono Joko Saputro (42) dari Kloter Solo 1.
Kondisi Supono kemarin sudah hampir pulih setelah lima hari dirawat di RS King Fahd Madinah. ”Alhamdulillah sudah baik, tapi masih harus cuci darah dua kali seminggu, tiap Kamis dan Selasa,” kata Supono ketika ditemui di BPHI Madinah, kemarin.
Kepala Seksi Kesehatan Misi Haji Indonesia Madinah, dr Tjetjep Ali Akbar menjelaskan, kebanyakan pasien yang dirawat di BPHI atau dirujuk ke RS-RS di Arab Saudi karena menderita sakit bawaan dari Tanah Air. ”Hampir semua sakit bawaan, kecuali yang menderita dimensia,” katanya.
Beberapa pasien usia lanjut memang mengalami dimensia berat. Ada yang sama sekali lupa hampir seperti pikun. Salah satu pasien dimensia adalah Ny Dahniar Jamaludin (75) asal Embarkasi Padang yang dirawat sejak hari pertama datang akhir pekan lalu. Ny Dahniar melakukan buang hajat di sembarang tempat, kadang di sofa atau kasur, sehingga merepotkan rekan satu kamarnya. Kondisi Ny Dahniar sudah makin membaik.
Tjetjep berharap, para calon jamaah haji selalu menjaga kesehatan dengan cara minum sedikitnya satu gelas setiap jam selama di Arab Saudi. Sebab, cuaca panas –suhu masih mencapai 43 derajat celcius– bisa menyebabkan dehidrasi dan heat stroke. (Dep. KIM DPP LDII )